0

Pola Makan Yang Baik

Menjaga pola makan yang baik bagi tubuh kita, karena cara paling praktis untuk mengendalikan keseimbangan metabolisme tubuh adalah dengan pola makan. Jika metabolisme berjalan tidak normal, maka akan muncul gejala sakit. Mulai dari yang paling ringan seperti badan mudah lelah, mudah ngantuk,sakit kepala, masuk angin sampai pada penyakit yang serius macam asam urat, kolesterol, tekanan darah tinggi, diabetes dan lain sebagainya.

Cara kerja sistem tubuh kita mirip sekali dengan kendaraan bermotor, bahkan lebih canggih. tidak berbeda dengan tubuh manusia. Kesehatan tubuh kita tergantung pada 3 hal yaitu makanan yang kita makan, proses pembakarannya (metabolisme dalam tubuh), dan proses pembuangan zat-zat beracun hasil metabolisme. Maka untuk mengukur dan mengendalikannya ada 3 hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama, jenis makanan dan komposisi yang dimasukkan ke dalam tubuh. Yang kedua, jumlah atau porsi makanan yang kita konsumsi, dan yang terakhir adalah waktu atau jam makan

Jenis Makanan

Secara umum manusia memerlukan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan berbagai macam mineral lain. Agar tubuh sehat secara maksimal, maka kita perlu mengkonsumsi jenis-jenis makanan tersebut secara seimbang. Kebanyakan pada satu jenis atau kekurangan pada jenis yang lain akan menyebabkan kita sakit. Dan jika terjadi secara terus-menerus kita akan mengalami sakit yang kronis dan berkepanjangan, karena fungsi organ dalam tubuh kita tidak bisa bekerja secara maksimal.

Kolesterol sebenarnya adalah zat yang bermanfaat dalam tubuh kita. Asalkan jumlahnya seimbang. Dalam kondisi normal, kolesterol. Dalam kondisi normal, kolesterol berfungsi untuk membuat hormon seks, hormon korteks adrenal, vitamin D, dan garam empedu. Jadi sebenarnya kolesterol adalah jenis lemak yang cukup penting buat tubuh, namun jika kadarnya berlebihan di dalam darah, bisa membahayakan kesehatan. Kadar kolesterol normal bila dalam darah kita terkandung kolesterol dibawah 5 milimol/lt. Garis batas normalnya adalah antara 6-7 milimol/tl. Dan dikatakan cukup tinggu bila mencapai 7-9 milimol/lt.

Kandungan kolesterol yang tinggi bisa menyebabkan arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh darah koroner, serangan jantung dan berakhir pada kematian. seseorang yang memiliki kadar kolesterol 8-14 mmol dalam darahnya memiliki resiko terkena penyakit jantung 10 kali lipat dibandingkan dengan yang memiliki kadar 6 mmol, pada umur dan jenis kelamin yang sama. Jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh seseorang, dan usia yang semakin bertambah lanjut ternyata ikut menentukan tingginya kolesterol dalam darah.

Tingginya kadar kolesterol seseorang terkait dengan menu dan kebiasaan makannya. Oleh karena itu kita bisa mengontrol kadar kolesterol dengan mengendalikan pola makan kita. Penurunan kadar kolesterol 23% dalam darah seseorang bisa menurunkan angka kematian akibat penyakit jantung sebesar 35%, menurunkan jumlah pasien operasi jantung akibat arterioskleroses sebesar 60% dan penurunan jumlah penderita arterioskleroses sebanyak 30-40%. Dan uniknya, puasa memiliki peran yang luar biasa untuk menurunkan kadar kolesterol tersebut.

Komposisi Makanan

Komposisi gizi dalam menu makanan yang kita konsumsi memiliki pengaruh yang besar bagi kesehatan. selain kecukupan gizi, komposisi makanan juga harus berorientasi pada efektifitas kerja pencernaan. Sistem pencernaan kita ini ibaratkan sebagai mesin giling. Ia memiliki kapasitas dan spesifikasi tertentu. Jika pencernaan kita dipenuhi makanan dalam jumlah yang berlebihan, maka kerjanya menjadi tidak efektif karena ada sejumlah makanan yang tidak bisa dicerna secara sempurna.

Jenis makanan yang berbeda ternyata memiliki kecepatan cerna yang berbeda pula. Buah buahan adalah makanan yang paling cepat untuk dicerna yaitu 0.5 jam, sedangkan sayuran butuh sekitar 1 jam, nasi atau karbohidrat memerlukan waktu 2 jam, protein membutuhkan sekitar 4 jam, dan lemak adalah yang paling lama yaitu 6 jam. Itu adalah waktu cerna ketika masing masing jenis makanan itu dikonsumsi sendiri-sendiri.

Yang menarik adalah, ketika seluruh jenis makanan tersebut dikonsumsi secara bersamaan, waktu cernanya lebih panjang, hingga 8 jam. Kompleksitas kandungan zat dalam makanan ternyata membuat sistem pencernaan kita bekerja lebih berat. Jadi sebenarnya badan kita akan sehat bila metabolisme berjalan secara sempurna. Metabolisme bisa sempurna bila tersedia gizi yang cukup dalam keseimbangan. Gizi yang cukup itu terjadi bila pencernaan berjalan efektif dan efisien. Dan pencernaan bisa berjalan demikian jika dijalankan secara alamiah sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya.

Artinya, pencernaan kita jangan sampai dibebani terlalu berlebihan baik dalam jumlah, jenis maupun komposisinya. Komposisi makanan selain mempengaruhi efektifitas pencernaan, juga akan berpengaruh pada sifat asam basa tubuh. Badan manusia berada dalam kondisi normal dan cenderung basa, sekitar PH 7.3. Oleh karena itu, makanan yang kita konsumsi harus mendukung ke arah sedikit basa.

Buah dan sayuran adalah makanan yang bersifat basa. Sedangkan protein dan lemak mengarah pada sifat asam. Maka pada ahli food combining membuat menu sehat dengan menyeimbangkan makanan pembentuk asam dan pembentuk basa yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jika makanan kita terlalu banyak membentuk asam, maka tubuh kita akan cenderung bersifat asam. Dan akan menyebabkan sakit.

Gejala seperti cepat lelah, sering sakit kepala, meriang, mudah ngantuk, kulit kusam, jerawatan adalah tanda-tanda mulai terjadinya ketidak seimbangan dalam tubuh yang menjurus ke suasana asam sehingga daya tahan tubuh menjadi menurun. Upaya untuk menetralkan suasana asam menuju ke basa akan bisa mengatasi gejala-gejala tersebut.

Komposisi makanan kita setiap hari harus dibuat sedemikian rupa sehingga menunya membentuk PH tubuh 7.3. Hal ini bisa dilakukan dengan mengatur jumlah karbohidrat, lemak, protein, dan sayuran serta buah buahan.Porsi sayuran dan buah harus lebih banyak atau bahkan 2 kali lipat dari nasi dan lauknya. Dengan cara ini maka bahan pembentuk asam menjadi tidak dominan.

Dengan demikian diharapkan proses metabolisme akan berjalan secara efektif dan efisien. Badan akan dalam keseimbangan yang optimal. Badanpun sehat.

Jumlah Makanan

Selain dua hal diatas, jumlah makanan yang kita konsumsi juga ikut berpengaruh pada keseimbangan sistem pencernaan dan metabolisme. Makan terlalu banyak dapat menyebabkan proses pencernaan tidak bisa berjalan maksimal. Proses pencernaan makanan ini mengalami perjalanan yang panjang, sekitar 9 meter, dimulai dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan berakhir di anus.Sepanjang perjalanannya makanan mengalami proses biokimiawi, dipecah-pecah menjadi bagian yang lebih sederhana agar bisa diserap oleh darah dan kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan energi. Rasulullah sendiri berpesan pada kita untuk makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.

Waktu dan Ritme Makan

Waku makan yang baik adalah ketika badan sedang membutuhkan makanan. Tubuh kita akan membunyikan alarm jika butuh makan yaitu dengan munculnya rasa lapar, begitu pula bila kekurangan cairan, kita akan merasa haus. Badan kita memiliki ritmealamiah dalam mencerna makanan. Dalam sehari semalam, tubuh memiliki kecenderungan untuk melakukan 3 proses. Setiap proses memakan waktu sekitar 8 jam. Masing-masing proses itu adalah mencerna, penyerapan dan metabolisme serta membuang sampah hasil metabolisme.

Pada jam 12 siang hingga jam 8 malam, badan memiliki kecenderungan untuk mencerna, setelah itu antara jam 8 malam hingga jam 4 pagi badan cenderung untuk melakukan penyerapan zat-zat hasil cerna sampai pada metabolisme secara intensif. Oleh karena itu pada jam-jam ini kita jangan membebani dengan tugas mencerna agar proses penyerapan dan metabolisme bisa berjalan optimal. Dan jam 4 pagi sampai jam 12 siang, badan kita memiliki kecenderungan untuk membuang sampah-sampah metabolisme. Karena itu, umumnya pada pagi hari kita cenderung untuk BAB.

Waktu makan yang paling baik adalah yang mengikuti ritme alamiah tubuh. Badan memiliki kecenderungan mencerna pada siang sampai sore hari. Maka, itulah waktu yang paling pas untuk MAKAN BESAR. Sebagian energi bisa secara maksimal digunakan untuk proses pencernaan dan proses itu berjalan secara efektif selama 8 jam.

Berikutnya malam hari jam 8 s.d 4 pagi adalah waktu yang paling baik untuk penyerapan hasil pencernaan serta metabilisme tarhadap makanan yang baru dicerna sebelumnya. Karena itu sebaiknya makan malam dilakukan sebelum jam 8 malam, agar perut kita tidak penuh sesak saat tidur yang menyebabkan fungsi pencernaan berjalan kembali.

Pagi hari, antara jam 4 dan 12 siang, tubuh lalu membuang hasil-hasil metabolisme. Untuk itu kita harus membantunya dengan cara cukup minum, dan sarapan ringan dengan buah-buahan. Sarapan menggunakan buah-buahan memiliki beberapa tujuan, diantaranya untuk memperoleh asupan vitamin dan mineral, selain itu buah bisa dicerna hanya dalam waktu 0.5 jam saja. Hasilnya langsung bisa dirasakan oleh badan.

Walaupun tubuh kita secara umum bisa melakukan ketiga proses diatas secara bersamaan setiap saat, namun hal ini tidak baik karena proses alami yang sudah dijadwalkan dalam tubuh kita per masing-masing 8 jam tadi bisa menjadi lebih lama, karena selama ini kebanyakan kita memiliki pola makan yang tidak mempertimbangkan ritme tubuh.Ketika siang hari, kita makan, dan tubuhpun mencerna. Setelah itu malam hari, mestinya badan melakukan penyerapan dan metabolisme, tetapi kita juga makan malam badan kita pun mencerna lagi. Pagi hari, mestinya badan membuang sampah, ternyata kita sarapan pagi cukup banyak dan badan kita kembali mencerna.

Karena itu jangan heran bila proses-proses tersebut tidak dapat berjalan secara optimal. Akibatnya pada waktu metabolisme, pembakarannya tidak sempurna sehingga menghasilkan sampah yang bersifat racun. Celakanya proses pembuangan pun tidak berjalan baik sehingga racun-racun sisa metabolisme tersimpan di dalam tubuh menjadi potensi penyakit.

Untuk itu, agar proses pencernaan bisa berjalan secara efektif dan efisien, penyerapan dan metabolismenya juga berjalan baik, maka kita perlu menyingkronkan jenis makanan, komposisi makanan, dan ritme tubuh agar proses-proses tersebut dapat berjalan secara seimbang. Dengan begini PH tubuh akan menuju pada kondisi seimbang, dan akhirnya tubuh akan berada dalam kondisi puncak keseimbangannya, badanpun menjadi sehat.

Bersumber : disini

 

You need to enable cookies in your web browser before you can post a comment. After enabling cookies, please reload/refresh this page before continuing. Thank you.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

AlphaOmega Captcha Mathematica  –  Do the Math